10 Jul 2016

KEBETULAN DAN TAKDIR

Kebetulan sekaligus keajaiban. Allah baru saja menyentilku dengan lemah namun sangat terasa. Baru sore tadi ketika menaiki motor, pohon tumbang tepat didepanku.. di depan mata. Hanya selang berapa detik sebelum aku melintas. Masih jelas teringat bunyi krek pohon dan mataku yang otomatis melihat. Untung rem tangan dan kaki otomatis merespon. Meski sempat menabarak dan jatuh namun pohon sudah tumbang sehingga aku tak apa-apa. Kalau tidak? Haha. Nggak bisa dipungkiri aku jadi merasa Allah sedang melihatku, menegurku. Kenapa pohon rubuh begitu saja saat aku lewat? Padahal sama sekali tak berangin dan pohon masih lebat.. Kenapa aku? Yang membuatku sangat terkagum-kagum adalah dari sekian detik dan menit yang berlalu .. kenapa harus saat aku lewat? Kenapa hanya selang beberapa detik? Aku semakin percaya takdir. Allah maha penyelamat. Mungkin inilah rasanya seseorang ketika diberikan kesempatan kedua .. hidup bisa berubah dalam hitungan detik . Teruntuk diriku sendiri, mari berhenti buang waktu dan lekas memanfaatkan semua kesempatan yang sudah dianugrahkan Allah. Alhamdulillah ☺

4 Mei 2016

Sekedar .. menulis keruwetan

Setalah membaca dan mempelajari banyak hal. Ternyata pikiran masih saja disibukkan oleh cinta. Mungkin saya termasuk golongan orang yang tidak bisa tenang tanpa cinta. Melankolis? Ya. Sedikit lebay. Sebenarnya bukan tanpa alasan saya tumbuh dewasa seperti ini. Banyak hal terjadi dan mengendap. Saya justru kagum dengan orang-orang seusia saya yg tidak memiliki banyak pengalaman cinta mencintai ala lelaki dan perempuan. Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kuat dengan cinta yang melimpah dari keluarga. Meski tidak semua begitu.

Saya selalu berada di zona meminta perhatian dan perhatian. Saya membutuhkannya untuk mengisi cawan yang memang sudah terlanjur terbentuk. Beberapa orang mengamini dan tinggal. Bayak lagi pergi.

Seseorang tinggal cukup lama saat ini. Sudah 3 tahun berlalu. Saya nyaman. Dia nyaman. Saya bosan, dia kembali. Dia bosan, saya kembali. Setiap kali hal-hal manusiawi itu terjadi salah satu pihak akan lebih kacau dari yang satunya. Hal manusiawi itu kadang-kadang menakutkan. Dan saat ini saya khawatir akan kembali terulang. Jika dipikir-pikir mungkin saya sebenarnya malah menyelami hal ini. Dan ehm. dia belum menghubungiku sejak tadi.

23 Apr 2016

Bermimpi itu tidak mudah

Saya sudah 22 tahun dan masih sulit percaya apa saya sanggup bermimpi. Cukup memiliki target remeh semacam tugas kuliah saja kadang sering kali tak tercapai. Apalagi mimpi yg besar.
Bagi saya tidaklah sama cita-cita dengan mimpi. Karena seringnya harus menjawab apa cita" saya, seringkali juga hal itu berubah dan berubah. Memiliki cita" hanya seperti sesuatu jawaban keren agar orang lain terkesan. Contohnya saja cita" saya adalah menjadi sekjen PBB, bahkan tanpa tahu apa tugasnya atau dimana kantornya. Yg saya tahu bahwa sekjen PBB adalah orang terkeren sedunia melebihi presiden dan saya juga akan keren jika memiliki cita" demikian. Tanpa pernah mengusahakannya, sedikitpun. Itulah cita".
Lain dengan mimpi. Dia berada lebih dekat dan lebih mungkin di jangkau oleh pribadi saya. Hanya tersekat kesadaran. Saya hanya perlu mengusungnya ke dunia nyata. Perbedaan lain adalah jika cita" bisa dibangga-banggakan dan diumbar. Mimpi adalah hal yg diam" saya simpan dengan rapat, dipupuk dan rawat. Dengan harapan orang" nanti akan melihat dengan sendirinya ketika sudah tumbuh besar.
Jujur saja selama 6 tahun SD, 3 tahun SMP dan 3 tahun SMA saya terlalu sibuk dengan seabrek mata pelajaran, pergaulan dan apalah itu hingga tak ada waktu untuk bermimpi. Bagaimana bisa jika setiap guru menuntut kita memahami apa yg diajarkannya tahun demi tahun. Bahkan bertanya untuk apa saya tahu ini itupun tak sempat.
Kuliah memberi kesempatan berpikir dan belajar idealis. Mata kuliah yg sama dengan SMK membuat saya memiliki banyak waktu luang merenung. Waktu yg tercurah membuat saya memiliki kesempatan mencari pengalaman menghidupi diri sendiri. Saya belajar dan merenung. Mencari cari mimpi. Pengalaman bekerja membuat orang sadar bahwa dia cocok di bidang ini dan tidak cocok di bidang itu. Dengan menyadari hal yg sesuai untuk saya, yg sebenarnya selama ini sangat dekat dan jelas membuat keberanian bermimpi muncul. Semoga lekas muncul tunasnya.

Labels

Popular Posts

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.