13 Apr 2016

Poros

Apa yang paling menyakitkan bagi orang yang percaya bahwa dirinya pintar? Ketika dia dikatai bodoh? Bukan. Mungkin jika seseorang yang entah bagaimana kemampuannya dan mengatainya bodoh, dia akan marah, tidak terima dan sudah. Hal yang paling menyakitkan adalah ketika dia dihadapkan dengan seseorang ahli dan menemui kenyataan bahwa pengetahuanmu sama sekali bukan apa-apa. Hal seperti itu, ketika tahu dan dihadapkan dengan kenyataan bahwa kau bodoh adalah sangat sangat menyedihkan.

Oke this all about me. Aku merasa begitu bukan semata-mata menyimpulkan dengan begitu saja. Semua hal dari mulai smp hingga sma membuatku merasa bahwa pelajaran tidak pernah menyulitkan. Hal seperti itu yang terus menerus sepertinya membuatku beku dan tinggi hati. Aku bukan lagi gelas yang kosong. Aku selalu gelas yang penuh dan siap berdebat dan meluber kapanpun orang lain berusaha mengisiku. Hingga suatu saat di titik mana yang aku lupa, gelasku tak pernah bertambah tinggi 😦.

Ada suatu saat ketika aku terus bertanya untuk apa? Untuk apa aku tahu ini itu. Untuk apa aku paham dan memikirkan ini itu. Sehingga pemikiran itu membuatku memberontak untuk mempelajarinya. Mungkin titik ini membuatku harus mengosongkan gelas. Dan berusaha menghargai apapun yang coba di berikan orang lain padaku selama itu baik. Semoga alasan "ini tak penting untuk passionku" bisa menghilang lama kelamaan. Karena passionku membutuhkan ilmu apapun agar pemikiranku semakin luas. Semakin kontradikitif. Sebagai akhir aku akan mengakui : aku hanya orang bodoh yang membawa-bawa gelas penuh.

0 komentar:

Posting Komentar

Labels

Popular Posts

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.